Kamis, 26 April 2012

ASL "American Sign Language"

Pas lagi duduk-duduk di kampus, tiba-tiba ada senior yang bahas tentang sandi tangan orang bisu tuli. Eh jadi teringat pas masa SMA dulu, dikasih tugas bikin film. Nah, film yang kami bikin itu bercerita tentang seorang anak bisu gitu, yah jadi mau nggak mau kan harus belajar dulu tentang sandi tangan supaya dapet feel orang bisunya.

Suka duka selama pembuatan film? banyaaak.. eits tapi bukan itu yang mau dibahas. Kali ini, yang mau dibahas  mengenai bahasa sandi tangan. belajarnya sih nggak susah, asal dibiasakan pasti lancar kok. Dulu aja selama proses pembuatan film, sempat bicara dengan sandi tangan tapi sekarang kalau disuruh lagi, ampun ampun deh~ udah pada di luar kepala semua tuh sandi-sandi (lupa maksudnya --" hehe)
Mau tau gimana sandinya?

Ini dia, untuk sandi dalam alfabet..
Sebenarnya ada beberapa versi, cuman yang dipakai termasuk di Indonesia sendiri adalah ASL yang sudah di standarkan secara internasional sehingga semua orang di dunia punya persepsi yang sama dengan sandi hurufnya. Versi lainnya biasanya hanya mengganti beberapa huruf seperti M atau N.

Selain itu, untuk mempersingkat pengkodean selama berkomunikasi, beberapa kata juga sudah mulai dijadikan sebuah sandi jadi nggak perlu harus di eja per huruf. Bayangin aja kalau tiap kata harus dieja per huruf, kalau disuruh ceritain pengalaman bisa habis berapa lama itu waktunya, ditambah lagi kalau ada yang kasat mata pas kasih kode (bicara seperti biasa aja sering missunderstanding apalagi kalau perhuruf, silap satu kode aja bisa lain kan artinya -.-)

Nah yang berikut ini, beberapa sandi dalam kata..
                
            
                    
           
Dan masih banyak lagi.. tertarik?
Yah nggak ada salahnya sih mencoba, asik lho apalagi untuk bergosip :p hehe

Nah ini salah satu video lagu "Tik Tok" dalam ASL (by Ally)
love Ally :D

Sekian postingan kali ini, kalau ada komentar, silahkan..
sumber:
http://mykidentity.com/
http://www.linguistics.uconn.edu/asl/

Ayo lanjutkan >>

Rabu, 25 April 2012

Teknologi dan Pendidikan

Hasil diskusi

Clara Clearesta (11-114)

Kelas Psikologi Pendidikan kali ini, membahas mengenai teknologi dan pendidikan dilihat dari kenyataan yang ada saat ini. Nah untuk membahas topik ini, kami diminta untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Dimana persinggungan antara tekhnologi dan pendidikan?
2. Berdasarkan penggunaan internet di kelas setiap grade menurut standarisasi, bandingkan dengan pendidikan di Indonesia khususnya di Medan atau berdasarkan pengalaman!
3. Ubiquitous Computing. Bagaimana pandangan sebagai mahasiswa yang mempelajari psikologi pendidikan?
Jadi, inilah hasil diskusi kami..


1. Dimana Persinggungan Antara Teknologi Dan Pendidikan ?


Teknologi memiliki peranan yang penting dalam dunia Pendidikan terutama di zaman yang modern seperti sekarang ini. Hal ini dapat kita lihat dalam Kurikulum Pendidikan sekarang yang mulai memasukkan teknologi sebagai salah satu mata pelajaran disekolah, sehingga anak-anak dapat menyadari manfaat teknologi, memahami dan mengaplikasikannya. Contohnya dapat kita lihat pada dunia Pendidikan anak SD dimana anak-anak tersebut menggunakan aplikasi komputer berupa games untuk memahami mata pelajaran Matematika. Games tersebut menantang anak-anak untuk menyelesaikan sebuah misi sampai level tertinggi, setiap level memiliki musuh yang harus dilawan dengan menjawab pertanyaan seputar matematika. Dengan begitu anak-anak lebih tertarik untuk mempelajari matematika yang terkesan sulit dan tidak menarik.

2. Penggunaan Internet Dikelas Setiap Grade Menurut Standarisasi . Bandingkan Dengan Pendidikan Di Indonesia Khususnya Di Medan Atau Berdasarkan Pengalaman !

Menurut kami pendidikan di Indonesia saat ini sudah memenuhi standar untuk murid yang “Melek Teknologi” berdasarkan International Society for Technology in Education. Hal ini dapat dilihat pada anak-anak yang masih duduk dibangku pra sekolah sudah mulai diajak untuk mengenal teknologi hingga saat mereka duduk dibangku SMA, mereka sudah tidak asing lagi dengan penggunaan teknologi terutama didalam dunia pendidikan seperti internet. Contohnya : seorang anak SD yang diberi tugas oleh gurunya untuk mencari jenis-jenis tarian tradisional di Indonesia beserta pakaian adatnya. Untuk mengenal lebih langsung pakaian adat dan jenis tarian adat tersebut, si anak dapat meilhat dan mencari nya di internet. Bahkan si anak juga dapat mempelajari tarian tradisional dengan melihat video-video tari dari internet.

3. Ubiquitous Computing. Bagaimana Melihatnya Sebagai Mahasiswi Yang Mempelajari Psikologi Pendidikan ?

Ubiquitous Computing adalah zaman dimana distribusi komputer lebih menekankan kepada lingkungan daripada ke personal.
Menurut pandangan kami sebagai mahasiswa yang mempelajari Psikologi Pendidikan, Ubiquitous Computing cukup baik dalam membantu perkembangan pendidikan dunia. Seperti jejaring sosial Facebook, yang bisa membantu menghubungkan kita dengan orang-orang diseluruh dunia tanpa harus menghabiskan biaya yang mahal, serta membantu kita berkomunikasi dengan teman-teman lama. Contoh lainnya bisa juga Skype.
Intinya Ubiquitous Computing lebih baik dibandingkan dengan zaman teknologi sebelumnya karena dapat mengatasi masalah sosial akibat dari perkembangan zaman.
Aplikasi nya dalam pendidikan misalnya kuliah online, disini dosen tidak harus mengabsen mahasiswanya dengan bertatap muka, tetapi cukup dengan menyuruh mahasiswanya membuka group facebook M.K Pendidikan kemudian mencantumkan nama dan nim nya. Para mahasiswa dapat mengakses facebook dari smartphone, Tablet maupun hp yang mempunyai fasilitas browsing dimana saja dan kapan saja tanpa harus dari PC.  

Ayo lanjutkan >>

Senin, 09 April 2012

Sekilas mengenai Psikologi Sekolah

Hasil diskusi bersama:

Clara Clearesta (11-114)

KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH DALAM ILMU PSIKOLOGI
Psikologi sekolah memiliki peran khusus dalam ilmu psikologi. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Melalui psikologi sekolah diharapkan dapat menciptakan inovasi inovasi baru dalam dunia pendidikan yang membantu anak didik dalam mengemban pendidikan sekolah.

PERBEDAAN PSIKOLOGI SEKOLAH DENGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
• Psikologi pendidikan Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran di lingkungan pendidikan. Bidang ini mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah. Psikologi pendidikan cenderung pada konten psikologi belajar, pengukuran dan pengembangan tes prestasi. • Psikologi sekolah Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Bidang ini cenderung berkonsentrasi pada kegiatan mendiagnostik permasalahan di lingkungan sekolah.
FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda. Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan status quo demi kestabilan politik, kesatuan dan persatuan bangsa. Di samping itu sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah merupakan agent of change atau lembaga pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan. METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM SISTEM PENGAJARAN Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.- Beberapa metode mengajar: • Metode Ceramah (Preaching Method) Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. • Metode diskusi ( Discussion method )Muhibbin Syah ( 2000 ) Mmendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). • Metode demontrasi ( Demonstration method ) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000). • Metode ceramah plus Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya. • Metode resitasi ( Recitation method ) Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri. • Metode percobaan ( Experimental method ) Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000). Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium. • Metode Karya Wisata Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. • Metode latihan keterampilan ( Drill method ) Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik. • Metode mengajar beregu ( Team teaching method ) Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut. • Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method ) Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri • Metode pemecahan masalah ( Problem solving method ) Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya. • Metode perancangan ( projeck method ) yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian. • Metode Bagian ( Teileren method ) yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya. • Metode Global (Ganze method ) yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut. • Metode Discovery Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif,. Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat. • Metode Inquiry Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234). PERMASALAHAN YANG TERJADI DI SEKOLAH DAN PEMECAHANNYA Dalam kehidupan praremaja (usia sekolah), masalah masalah emosional yang berkaitan dengan perkembangan fisik, kognitif dan sosial dari anak anak usia sekolah adalaha hal yang wajar. Meskipun pada masa pra remaja pada umumnya bahagia dan optimis, mereka banyak mengidap banyak ketakutan, seperti takut tidak diterima dalam kelompok sebaya, tidak memiliki teman baik, takut dihukum orang tua, orang tua mereka bercerai, dan tiidak dapat prestasi akaddemik yangg baik di sekolah. Emosi emosi lain dalam kelompok ini termasuk marah (dan takut tidak dapat mengendalikan amarahnya), bersalah frustasi dan cemburu. Praremaja memerlukan bantuan dalam menyadari bahwa emosi dan ketakutan ketakutan tersebut adalah bagian dari pertumbuhan dan perkembangan. Orang dewasa harus membiarkan mereka berbiacara mengenai emosi dan ketakutan merekan tersebut, meskipun pembicaraan mereka terdengar tidak realistis di mata orang dewasa. Perasaan bersalah juga sering muncul apabila ada tindakan konflik antara anak anak (berdasarkan nilai nilai dalam kelompok teman sebaya) dengan orang tua. Kemarahan diperagakan dengan intensitas lebih tinggi debandingkan dengan emosi lainnya. Seperti orang tua yang mengatakan pada anak mereka untuk tidak takut ataupun tidak mudah marah, pada kenyataanya juga cukup sulit dijalani oleh mereka orang dewasa sekalipun.
FUNGSI DAN PERAN PSIKOLOG SEKOLAH DAN PERLUNYA PSIKOLOGI SEKOLAH
Dunia belajar mengajar (dunia pendidikan) merupakan salah satu lahan dari psikologi secara umum. Peran Psikolog Sekolah lebih ditekankan sebagai ahli psikologi sekolah (school psychologist), ahli psikologi masyarakat (community psychologist), dan sebagai guru bidang studi Psikologi Pendidikan. Terdapat penekanan fungsi peran psikolog sekolah pada tercapainya tujuan pendidikan di sekolah itu sendiri. melakukan diagnostik dalam arti luas, pelaksanaan tes; melakukan wawancara dengan siswa,guru, orangtua dan orang lain yang terlibat dan mempengaruhi pendidikan siswa; observasi dilingkungan sekolah; serta mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
HAL HAL YANG DIBERIKAN DALAM KAITAN LAYANAN PSIKOLOG SEKOLAH Pelaksanaan psikologi dalam hal diagnostik disekolah: • Pelaksanaan tes  • Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa  • Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya  • Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
PERBEDAAN PSIKOLOG SEKOLAH, PSIKOLOG PENDIDIKAN DAN GURU BK
Perbedaan yang mendasar dari ketiga profesi di atas adalah ruang lingkup dan peranan serta fungsi dari pekerjaan itu sendiri.  • Psikolog pendidikan:  Seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Ruang lingkup pekerjaan psikolog pendidikan lebih luas seperti di fakultas-fakultas dalam lingkungan universitas atau institut keguruan atau lembaga penelitian dan (Balitbang) dan lembaga pendidikan dan latihan (Diklat). • Guru BK atau Konselor:  seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Konselor pendidikan bertugas dan bertanggung jawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu. • Psikolog sekolah: Seorang psikolog yang ruang lingkup kerjanya hanya seputar lingkungan sekolah. Tugas psikolog sekolah adalah berusaha menciptakan situasi dan menciptakan inovasi yang mendukung bagi akademik, emosi dan sosialisasi pelajar dalam dunia pendidikan. mereka berkewajiban menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menurutnya dapat mengembangkan potensi sekolahnya, ataupun menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang telah terbukti keampuhannya menurut hasil penelitian psikolog pendidikan

Ayo lanjutkan >>

Jumat, 06 April 2012

Pentingnya PAUD dalam Perkembangan Kognitif, Sosial Emosional dan Fisik Anak

Kelompok 5 Genap

Clara Clearesta (11-114)

PAUD akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter anak kita. Sebagai titik awal dari pembentukan SDM berkualitas yang memiliki wawasan, intelektual kerpibadian, tanggung jawab, inovatif, kreatif, proaktif dan partisipatif serta semangat mandiri. Pendidikan anak memang sudah diawali sejak dini agar anak bias mengembangkan potensinya secara optimal. Anak-anak yang mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal. Ibarat jalan masuk menuju pendidikan dasar PAUD memuluskan jalan masuk pendidikan dasar. Konsep bermain sambil belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam. Komponen yang diakses meliputi seluruh aspek perkembangan anak. 

Perkembangan Kognitif

Pembelajaran untuk PAUD merupakan proses interaksi antara anak, orang tua atau orang dewasa lainnya dalam suatu lingkungan untuk mencapai tugas perkembangan interaksi yang dibangun tersebut merupakan pembelajaran yang akan dicapai. Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain. Oleh karena itu pembelajaran anak usia dini pada dasarnya adalah bermain. Dilihat dari tahap perkembangan kognitif Piaget (dalam Miller 1993) anak usia dini prasekolah/kelompok bermain berada pada tahapan pra operasional, yaitu tahapan dimana anak belum menguasai operasi mental secara logis. Periode ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan symbol-simbol melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal. Syamsul Yusuf (dalam Masitoh dkk, 2005) mengemukakan perkembangan kognitif pada masa pra sekolah/ kelompok bermain mampu berfikir dengan menggunakan symbol, berfikiran masih dibatasi persepsi.

Sejak lahir sampai usia 3 tahun anak memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat menyerap pengalaman-pengalaman melalui sensorinya; usia satu setengah tahun sampai kirakira 3 tahun mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap).

Perkembangan kognitif misalnya: mengenal nama-nama warna,mengenal nama bagian-bagian tubuh, mengenal nama anggota keluarga,mampu membandingkan dua objek atau lebih, menghitung, menata, mengurutkan; mengetahui nama-nama hari dan bulan; mengetahui perbedaan waktu pagi, siang, atau malam; mengetahui perbedaan kecepatan (lambat dan cepat); mengetahui perbedaan tinggi dan rendah, besar dan kecil, panjang dan pendek; mengenal nama-nama huruf alfabet atau membaca kata; memahami kuantitas benda. Mampu mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata,mampu melafalkan kata-kata dengan jelas (bisa dimengerti oleh orang lain).

Perkembangan Socioemosional

Dari segi social emosional, memberikan pendidikan anak di usia dini, membantu mereka dalam mengenal dan memahami berbagai emosi yang tidak hanya mereka alami tetapi juga orang lain alami. 

Anak-anak pada usia prasekolah seringkali dapat melihat perasaan orang lain dan juga memahami bahwa emosi berkaitan dengan pengalaman dan keinginan. Seperti di beberapa kasus, terlihat anak-anak yang masih duduk di bangku prasekolah merasa kasihan dengan temannya yang tidak membawa makanan lalu memberikan beberapa bagian dari bekal makanannya sendiri atau kasus lain di lingkungan keluarga dan permainan, mencoba menghibur temannya yang sedang menangis ketika mainan kesayangannya rusak. Dengan belajar memahami dan mengatur emosi diri sendiri, dapat membantu anak dalam hubungan social mereka, mengatur perilaku, dan membicarakan perasaan-perasaan mereka.

Pemahaman emosi ini dapat membantu hubungan social anak dan akan berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak tersebut. Permainan atau kegiatan yang diberikan di sekolah akan mengembangkan indra mereka, belajar meggunakan otot, mengoordinasikan penglihatan dan gerakan, memperoleh penguasaan tubuh, dan memperoleh berbagai keterampilan baru.

Salah satu bentuk permainan social selama masa prasekolah adalah permainan imajnatif yang sering kali beralih dari berpura-pura memerankan sendiri sebuah peran menjadi permainan drama yang melibatkan anak lain. Anak yang sering melakukan permainan imajinatif cenderung lebih mudah bekerja sama dengan anak lain serta lebih populer dan gembira dibandingkan mereka yang tidak. Sebuah penelitian mengatakan bahwa Anak yang menghabiskan waktu lebih banyak dengan menonton TV cenderung kurang imajinatif dalam permainan pura-pura karena mungkin mereka terbiasa secara pasif menyerap imajinasi dan bukan menghasilkannya sendiri.

Bermain dengan teman sebaya juga memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan individu lain yang tingkat perkembangannya serupa dengan ciri mereka sendiri. Pada saat anak-anak sebaya mengalami perselisihan di antara mereka sendiri, mereka dituntut untuk memecahkan masalah mereka secara bersama-sama. Dengan cara ini, sifat egosentris yang dimiliki oleh anak-anak prasekolah dapat diatasi. Sedangkan jika seorang anak memiliki masalah dengan orang dewasa, terkadang orang dewasa akan memecahkan masalah tersebut dengan cara otoriter. 

Perkembangan Fisik

PAUD juga dilaksanakan untuk membantu perkembangan fisik anak, metode yang digunakan dalam Kelompok Bermain PAUD yaitu belajar sambil bermain sehingga fungsi motorik anak dapat dioptimalkan. Perkembangan fisik/motorik anak terbagi menjadi dua yaitu perkembangan motorik kasar dan motorik halus,

Metode-metode yang digunakan untuk pengembangan motorik kasar yaitu
(1) Berjalan dengan stabil 
(2) Naik turun tanggga tanpa berpegangan 
(3) Memanjat & Berjalan di papan titian 
(4) Melompat dengan satu kaki bergantian 
(5) Berlari dengan stabil atau dapat berlari ditempat

Adapun metode-metode lain yang digunakan untuk pengembangan motorik halus yaitu
(1) Membedakan permukaan benda melalui perabaan 
(2) Menuang (air, beras, biji-bijian) tanpa tumpah 
(3) Menggunting sembarangan 
(4) Melipat kertas 
(5) Membuat garis lurus, vertikal, melengkung. 

Kelompok Bermain PAUD telah berperan baik dalam membantu perkembangan fisik anak, motorik kasar dan motorik halus anak berkembang setelah mengikut PAUD, selain itu tingkat spontanitas dan keberanian anak juga meningkat, metode-metode pengembangan fisik juga sudah dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang telah ditetapkan.

Ayo lanjutkan >>