Jumat, 30 Maret 2012
Pendidikan Anak Prasekolah
Kamis, 22 Maret 2012
ALL ABOUT CATTELLS YOU MUST KNOW :D
Cynthia Halim (11-044)
Clara Clearesta (11-114)
Simson Pasaribu (11-125)
James McKeen Cattell
(1860-1944)
Psychologist, Publisher, and Editor
Influences
- Student of : Galton, Wundt, Hall
- Influenced : E. L. Thorndike, H. L. Hollingworth, P. Cattell, Wissler
- Time Period : The Great Schools
- Lafayette, BA in 1880 & MA in 1883.
- Studied in Europe with Wundt in Leipzig and Lotze at Gottingen 1880.
- Johns Hopkins University, 1882-1883
- Leipzig as Wundt's assistant, Ph.D. in 1886
- Researcher and Lecturer in Experimental Psychology, St. John's College, Cambridge
- Lecturer in Psychology, Bryn Mawr, 1887
- Professor of Psychology, University of Pennsylvania, 1888
- Department Head of Psychology, Anthropology, and Philosophy, Columbia University, 1891-1905
- President of the American Psychological Association, 1895
- Presider, Ninth International Congress of Psychology, New Haven, Connecticut, 1929
Pada abad XIV, di cina, telah berlangsung usaha untuk mengukur kompetensi para pelamar jabatan pegawai negara. Untuk dapat diterima sebagai pegawai, para pelamar harus mengikuti ujian, ujian tertulis mengenai pengetahuan konvusion klasik dan mengenai kemampuan menulis puisi. Ujian ini berlangsung sehari semalam di tingkat distrik. Kurang dari 7% pelamar yang biasanya lulus tingkat distrik kemudian harus mengikuti ujian berikutnya yang berupa menulis prosa dan sajak. Dalam ujian ke 2 ini kurang dari 10% peserta yang lulus. Akhirnya barulah ujian tingkat akhir diadakan di peking dimana diantara para peserta terakhir ini hanya lulus 3% saja. Lulusan ini kemudian diangkat menjadi mandarin dan bekerja sebagai pegawai negara. Dengan demikian dari ke 3 tahap ujian tersebut hanya 5 diantara 100.000 pelamar yang akhirnya menjadi mandarin.
- Dinamo meter peasure, yaitu ukuran kekuatan tangan menekan pegas yang dianggap sebagai indikator aspek psikofisiologis.
- Rate of movement, yaitu kecepatan gerak tangan dalam satuan waktu tertentu yang dianggap memiliki komponen mental didalamnya.
- Sensation areas, yaitu pengukuran jarak terkecil diantara 2 tempat yang terpisah dikulit yang masih dapat dirasakan sebagai 2 titik berbeda.
- Peasue caosing pain, yaitu pengukuran yamg dianggap berguna dalam diaknosis terhadap penyakit saraf dan dalam mempelajari status kesadaran abnormal.
- Least noticabele difference in weight, yaitu pengukuran perbedaan berat yang terkecil yang masih dapat dirasakan seseorang.
- Reaction time for sound, yang mengukur waktu antara pemberian stimulus dengan timbulnya reaksi tercepat.
- Time for naming colors, yang dimaksudkan sebagai ukuran terhadap proses yang lebih mental daripada waktu-reaksi yang dianggap reflektif.
- Bisection of a 50-cm line, yang dianggap sebagai suatu ukuran terhadap akurasi space judgment.
- Judgment of 10second time, yang dimaksudkan sebagai ukuran akurasi dalam time judgment (subyek diminta menghitung 10 detik tampa bantuan apapun).
- Number of latters repeated upon once hearing, yang dimaksudkan sebagai ukuran terhadap perhatian dan ingatan (subyek diminta mengulang huruf yang sudah disebutkan 1x).
Publications
- Cattell, J. M. (1890). Mental tests and measurements. Mind, 15, 373-380.
- Measurements of the accuracy of recollection. Science (1895).
- Statistics of American psychologists. American Journal of Psychology (1903).
- The conceptions and methods of psychology. Popular Science Monthly (1904).
- The school and the family. Popular Science Monthly (1909).
- Psychology in America. Science (1929).
- Baldwin, J. M., Cattell, J. M., & Jastrow, J. (1898). Physical and mental tests. Psychological Review, 5, 172-179.
- Cattell, J. M. (1896). Address of the president before the American Psychological Association, 1895. Psychological Review, 3 (2), 1-15 (in PDF format; large file size: 3.4 MB. Will open in new window).
- Cattell, J. M. (1896). Physical and mental measurements of the students of Columbia University. Psychological Review, 3 (6), 618-648 (in PDF format; large file size: 5.6 MB. Will open in new window).
- Biographical Dictionary of North American and European Educationists (1997) Woburn Press, London
- Cattell, J. M. (1896). Address of the president before the American Psychological Association, 1895. The Psychological Review, 3(2), 1-15.
- Cattell, J. M., & Farrand, L. (1896). Physical and mental measurements of the students of Columbia University. The Psychological Review, 3(6), 618-648.
- Grolier Multimedia Encyclopedia (1995) Grolier Electronic Publishing, Inc.
- Sternberg, R. J. (1990). Metaphors of mind: Conceptions of the nature of intelligence. New York: Cambridge University Press.
Minggu, 18 Maret 2012
Sekilas intermezzo
.....
maaf untuk sementara blog ini tidak tersentuh karena admin sedang sibuk mengurus paper, makalah, presentasi, dan tugas-tugas lainnya.
terima kasih
Sabtu, 10 Maret 2012
Bagaimana Memahami Orang?
Fenomena Penggunaan Internet dalam Pendidikan
Jumat, 09 Maret 2012
Fenomena Pendidikan: Usia Balita Pendidikan Remaja
Pendidikan merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mengingat pentingnya pendidikan, maka muncullah psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan adalah salah satu cabang psikologi yang secara khusus membahas mengenai cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Namun saat ini banyak fenomena yang terjadi di dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Salah satunya adalah seorang balita yang mendapat pendidikan seperti anak remaja. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, setiap individu dituntut untuk dapat menyesuaikan diri agar tidak kalah saing dengan individu lain atau terjadi kemunduran generasi. Berbagai cara diupayakan termasuk salah satunya adalah memberikan pendidikan pada usia dini. Di berbagai tempat terutama di kota-kota besar dimana para orang tua sibuk mencari nafkah sehingga tidak selalu dapat mengontrol perkembangan dan pendidikan anak mereka. Akhirnya mereka memasukkan anak-anaknya yang masih berusia dini ke berbagai lembaga pendidikan selain sekolah formal. Seperi halnya seorang anak berusia 3 tahun yang baru saja memasuki sekolah formal, juga menerima berbagai materi tambahan di lembaga pendidikan non-formal. Bahkan anak tersebut sudah memiliki jadwal yang lebih padat dibandingkan seorang mahasiswa yang baru memasuki dunia perkuliahan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan memberikan pendidikan tambahan kepada anak-anak. Namun, dalam pemberian pendidikan tambahan harus sesuai dengan perkembangan dan kesiapan mental anak. Dalam psikologi perkembangan dikatakan bahwa anak yang belum memasuki usia sekolah masih berpikir secara intuitif artinya mereka masih terbatas pada pandangan pribadi dan belum berpikir secara logis. Selain itu, di usia seperti ini, anak lebih membutuhkan hubungan sosial dengan teman-temannya untuk mengurangi rasa egosentris pada anak. Jika anak usia dini sudah menerima berbagai macam pendidikan tanpa hubungan sosial yang baik, maka ia akan cepat mencapai titik jenuh dalam belajar. Sehingga tidak jarang saat ini ditemukan anak-anak yang pada usia dini memiliki sifat yang sangat rajin namun ketika remaja sangat susah diminta untuk belajar. Lalu apakah anak usia dini tidak boleh diberikan pembelajaran? Tentu saja boleh tetapi harus sesuai dengan berbagai batasan. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara mengajarkan etika berperilaku di masyarakat, mengajarkan hal yang baik dan yang benar dengan memberikan reinforcement atau punishment, dan memeberikan keterampilan baru. Hal ini dilakukan untuk memacu pola berpikir dan kreatifitas anak. Oleh karena itu, pada masa ini pendampingan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Sumber: King, Laura A.Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif.Jakarta: Salemba Humanika http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7585658 http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/01/hakikat-perkembangan-anak-didik/ http://10062rmw.blogspot.com/2011/01/psikologi-pendidikan.html http://massugiyanto.blogspot.com/2011/05/fenomena-pendidikan-di-indonesia.html
Ayo lanjutkan >>Rabu, 07 Maret 2012
Pertemuan PKB 1
Para ahli psikologi perkembangan memberikan perhatian khusus terhadap 'constansy'. Constansy mengatakan kepribadian anak-anak akan konstan sampai dewasa walaupun berbagai pengaruh dapat memodifikasinya. Misalnya seorang anak yang pada saat kecil adalah anak yang pemalu maka ketika dewasa pun ia akan tetap pemalu.
Tahapan perkembangan:
1. Pranatal (kandungan)
2. Neonatal
3. Infancy / toddler 0-3 tahun
4. Anak-anak awal (masa prasekolah) 3-6 tahun
5. Anak-anak akhir (masa sekolah) 6-11 tahun
6. Remaja (masa pencarian identitas diri) 11-20 tahun
7. Dewasa awal (masa hubungan intim dan pilihan pekerjaan) 20-40 tahun
8. Dewasa madya (masa puncak karir individu dan persiapan pensiun) 40-65 tahun
9. Lanjut usia (kemunduran fisik) >65 tahun
Pembagian usia:
1. Usia kronologis: usia menurut kalender (tanggal lahir individu)
2. Usia mental: usia menurut tes-tes tertentu (seperti, tes IQ)
Pengaruh perkembangan terhadap pembentukan individu:
1. Hal pokok
a. Herediter (bawaan lahir)
b. Lingkungan
pengalaman, pembelajaran, keluarga, masyarakat
c. Kematangan
tahapan alami perubahan fisik untuk kesiapan menguasai kemampuan-kemampuan baru
2. Hal lain yang juga mempengaruhi
a. Dominasi keluarga (keluarga inti/ keluarga besar)
- jumlah anak: biasanya, semakin sedikit jumlah anak, maka perhatian yang didapatkan oleh anak lebih banyak
- pekerjaan orang tua: pekerjaan tradisional seperti bertani, lebih mendekatkan orang tua kepada anak dibandingkan dengan pekerjaan kantoran
- perceraian: perceraian orang tua yang membawa keluarga baru biasanya sulit diterima oleh anak-anak
b. Status Sosial Ekonomi
pendapatan akan mempengaruhi asupan gizi, nutrisi, dan pendidikan yang diterima anak dan orang tua serta emosi yang kurang stabil terutama bagi keluarga yang memiliki pendapatan kurang dari kebutuhannya
c. Ras dan Budaya
ada beberapa budaya yang membedakan masyarakat menurut jenis kelaminnya seperti patrilinear yang mengutamakan pria dan wanita sehingga mempengaruhi perbedaan individu dan masih banyak budaya lain yang juga mempengaruhi pembentukan individu baik disadari maupun tidak
d. Konteks sejarah
waktu lahir anak juga mempengaruhi pembentukan kepribadian seperti seseorang yang lahir pada jaman perang akan memiliki persepsi yang berbeda dengan orang yang lahir pada jaman teknologi informasi
Periode Kritis Vs Sensitif
Periode Kritis: suatu hal harus dipelajari pada masa tertentu karena jika tidak dipelajari dengan waktu yang tepat akan memiliki dampak terhadap perkembangan.
misal: belajar bicara pada umur tertentu
Periode sensitif: tiap individu sangat sensitif terhadap pengalaman sepanjang kehidupan.
misal: belajar bicara dapat dilakukan pada usia berapa pun walaupun sulit
Metode Penelitian
1. Metode kuantitatif
berdasarkan data yang berupa angka dan dapat dihitung. Pembagian kuantitatif:
- studi korelasi
hubungan antar variabel tanpa iv (independent variable) dan dv (dependent variable)
- studi eksperimen
pengaruh satu variabel terhadap variabel lain (iv terhadap dv)
Sabtu, 03 Maret 2012
3.1 first post
Haai semua :)
Ini adalah postingan pertama di blog ini. Biasaa.. postingan yang isinya kata pembuka "hai, hello, selamat datang, enjoy your read, welcome". Kenapa di judul ada embel-embel 3.1...
Soalnya ini postingan pertama di blog ketiga -__-" hehe sebelumnya udah punya blog juga, tapi cuma semangat isi blog awal awal bikin, terus setelah beberapa minggu, untuk bikin satu postingan aj bisa berhari hari bahkan berbulan bulan -.-
Nah sekarang, udah bikin tekad semoga blog ini bisa terawat (iyalah, secara ini buat mata kuliah, niat ga niat pasti terisi..)
Oke selamat membaca para blogers ^.^
*monggo.. kritik saran dan komentarnya kalau ada